Kamis, 09 April 2009

BERLARI PADA TUJUAN

Paulus berkata, "Aku telah melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku." Artinya bahwa seluruh hidup orang percaya sebenarnya adalah perjuangan, perlombaan, terus berjalan dan berlari, tidak merasa puas menjadi seorang Kristen. Tetapi orang Kristen harus mengakui, "Tuhan, saya mau menjadi lebih Kristen lagi!" Untuk itu arahkan hidup hanya ke depan seperti Paulus.
            Saya sering mendengar kata orang, "Tuhan, kurang apa lagi saya ini? Berapa puluh tahun saya telah bekerja untuk-Mu? Cukup itu, sekarang saya mau istirahat." Tuhan berkata, "Tidak! Berapa banyak dan berapa lama engkau bekerja bagi-Ku, anak-Ku, itu semua sudah ada di belakang. Lupakanlah apa yang telah di belakang dan arahkan dirimu kepada yang di hadapanmu." Ada yang mengatakan "Tuhan, sudahlah , saya berhenti di sini saja. Saya sudah tidak kuat lagi, hidup saya terlalu berat, pengalaman saya terlalu pahit." Tetapi Tuhan berkata, "Tidak, anak-Ku. Betapa gelapnya pun jalan-jalanmu selama ini, betapa pun beratnya beban yang harus kau tanggung di dalam hidupmu, itu juga sudah ada di belakangmu dan lupakanlah apa yang di belakang dan arahkanlah diri pada kesempatan dan kemungkinan yang masih dibukakan oleh Tuhan di depanmu."

            Bagaimana kita harus berlari? Dalam Ibr. 12:1,2 dikatakan, "Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...." Ada tiga hal yang dikatakan di sini.

I. Kita perlu berlari dengan benar, berlomba dengan tekun, serius, gigih, ulet, semangat yang tinggi dan dengan tekad yang bulat.

            Kalau kita jujur justru di sinilah letak kelemahan dan kekurangan kita. Dalam banyak hal kita amat serius dengan pekerjaan dan karier kita, dengan keluarga, tetapi apakah kita amat serius dengan iman dan dengan Tuhan kita? Kita dengan tekun melakukan tugas-tugas kita di kantor dan di rumah, tetapi apakah kita sama tekunnya dalam melakukan tugas-tugas di gereja?

II. Tanggalkan dan tinggalkan semua beban dan dosa.

            Ini sangat penting. Orang tidak akan berlari dengan cepat kalau ia masih harus memikul dan membawa terlalu banyak beban persoalan, kekhawatiran dan beban dosa. Memang tidak ada hidup yang tanpa persoalan, tanpa kekhawatiran dan kecemasan, bahkan tanpa dosa. Yesus tidak melarang orang khawatir. Tetapi Yesus mengatakan, "Jangan hidup di dalam kekhawatiran." (Mat. 6:34) Kita boleh khawatir, tetapi jangan khawatir tentang hari kemarin sebab itu sudah di belakang kita. Jangan khawatir tentang hari esok sebab hari esok mempunyai kekhawatirannya sendiri. Karena itu kalau ada persoalan, ya selesaikan dengan segera dan dengan tuntas hari ini juga. Kalau ada dosa dan kesalahan yang harus diperbaiki, perbaikilah dengan segera dan dengan tuntas hari ini. Jangan ditunda-tunda, karena itu hanya akan menumpuk beban yang membuat kita sulit berlari.

III.  Berlari dengan mata tertuju kepada Yesus.

            Tidak seperti istri Lot, yang kakinya memang menuju ke depan, tetapi kepala dan hatinya terarah ke belakang. Akhirnya ia memang tidak terbakar api tetapi ia tidak pernah sampai ke tujuan. Ini adalah orang-orang Kristen yang mendua hati. Mereka mau mengikuti Kristus, tetapi meninggalkan hidup, sifat dan keinginan yang lama, masih sayang. Tuhan berkata, "Tidak bisa seorang itu mengabdi kepada dua tuan." Karena itu mau pilih Tuhan atau pilih mamon?! Tidak bisa mau pilih Tuhan, tetapi dukun juga. Kalau kita mau menang dalam perlombaan iman, maka kita harus membiarkan Tuhan menguasai hidup kita seratus persen. Jangan cuma kepala, tetapi juga hati. Jangan cuma hati tetapi juga tangan dan kaki. Jangan cuma dompet, tetapi juga waktu dan tenaga.

Rasul Paulus berkata
, "Kristus telah mati untuk semua orang supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar